Anda yang pernah tinggal di Yogyakarta di era
tahun 1950-an, pasti pernah minum limun Sarsaparilla. Oleh sebagian masyarakat
Jogja disebut limun saparilla. Limun ini merupakan jenis minuman berkarbonasi
yang populer di era tahun 1950 hingga 1970-an. Cola Jawa, kebanyakan penikmat
limun sarsaparilla sepakat mengatakannya demikian. Jenis minuman yang berwarna
ungu kecoklatan ini pernah menduduki rangking minuman favorit kaum berada di
Yogyakarta.
Ketika itu, limun Sarsaparilla merupakan jenis
minuman elit yang membawa gengsi sosial tertentu pada konsumennya. Hanya orang
yang punya kocek lebih saja yang mampu membeli minuman yang dianggap modern,
simbol kemajuan, dan tentu saja berkelas di zamannya.
Limun Sarsaparilla memiliki rasa yang khas di
lidah. Namanya juga minuman berkarbonasi, tentu saja memiliki sensasi kemranyas
di lidah. Begitu dicecap, aroma semriwing laiknya mint cukup terasa, sehingga
mendatangkan efek lega di rongga hidung dan rongga dada. Aroma khas ini
sekelebat memang mengingatkan kita pada aroma obat atau jamu. Rasa manisnya
sedang-sedang saja, tidak kurang, juga tidak terlalu. Limun Sarsaparilla juga
mendatangkan efek bersendawa dan dipercaya mampu menyembuhkan masuk angin.