Intip adalah kerak nasi yang dijemur
sampai kering, kemudian digoreng dalam minyak yang panas. Setelah matang
ditaburi garam dan adonan gula merah cair. Intip ini terasa gurih karena sari
dari nasi yang mengumpul di kerak nasi yang ada di dasar periuk.
Di Solo, intip ini diolah menjadi makanan
cemilan yang khas, rasanya kriuk dan gurih yang asli hasil dari kerak endapan
nasi liwet dari dasar periuk yang di masak dengan kayu bakar. Salah satu ciri
khasnya yakni taburan kinco atau gula jawa cair di atas gorengan atau taburan
garam halus jika ingin rasanya asin
Proses pembuatan Intip Solo bisa dibilang
rumit. Terlebih dahulu harus mengumpulkan kerak nasi yang melekat pada panci.
Kerak nasi dapat dihasilkan apabila kita menanak nasi dengan cara tradisional.
Yaitu menggunakan kendil, semacam panci tebal yang terbuat dari alumunium atau
besi. Kerak nasi yang menempel di kendil dilepas kemudian di jemur sampai
kering, baru digoreng.
Cara menggorengnya pun ada teknik khusus.
Intip harus terendam minyak supaya matang merata. Kalau tidak, intip akan
gosong di bagian pinggir tetapi tengahnya belum matang.
Intip Solo bisa ditemui di toko oleh-oleh di
Pasar Klewer, dekat Pasar Jongke, toko oleh-oleh dekat Pasar Singosaren dan di
depan toko roti Orion. Jalan S. Parman, antara Pura Mangkunegaraan ke arah
Pasar Legi Solo. Harga Intip Solo berkisar Rp10.000,- hingga Rp20.000,-
saja.
0 komentar:
Posting Komentar